Pris Larasati1, Amir Husni2*
1Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
2Pusat Kajian Ketahanan dan Keberlanjutan Hasil Laut Departemen Perikanan Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
Abstrak
Rumput laut Sargassum crassifolium mempunyai bioaktivitas yang tinggi sehingga berpotensi sebagai
sumber pangan fungsional, salah satunya dibuat menjadi teh rumput laut. Salah satu kelemahan teh rumput laut yaitu kurang disukai konsumen karena adanya bau amis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam air 85oC terhadap karakteristik dan tingkat penerimaan konsumen teh rumput laut S. crassifolium. Rancangan acak lengkap digunakan dalam penelitian ini, dengan perlakuan berupa variasi lama waktu perendaman. Teh rumput laut dibuat dengan cara merendam dalam air ±85oC selama 0, 4, 8, 12, dan 16 menit kemudian dipotong-potong lalu disangrai. Teh rumput laut S. crassifolium dianalisis meliputi: kadar air, total fenol, aktivitas antioksidan dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) dan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP), aktivitas penghambatan α-glukosidase dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar air, total fenol, aktivitas antioksidan, penghambatan α-glukosidase, dan tingkat penerimaan konsumen. Perlakuan terbaik yaitu lama perendaman 16 menit dengan kadar air 3,35±0,41%, total fenol 68,63±0,67 mg GAE/g, aktivitas penghambatan DPPH 55,99±1,01%, nilai FRAP 116,97±1,89 μM/g, penghambatan α-glukosidase 55,67±0,36%, dan nilai hedonik parameter aroma, rasa, warna, kenampakan, dan keseluruhan secara berturut-turut yaitu 4,29±1,18; 4,59±0,85; 4,18±0,98; 4,43±0,91; 4,37±0,98.
Kata kunci : antidiabetes, antioksidan, perendaman, teh rumput laut, sensori